uji pemahaman hal 139
1. Jelaskan alasan program perlu dipecah menjadi beberapa bagian!
3. Jelaskan perbedaan antara fungsi dan prosedur!
- Fungsi harus mengembalikan nilai kepada program yang memanggilnya, sedangkan prosedur tidak perlu mengembalikan nilai apapun.
- Fungsi dapat digunakan sebagai sebuah nilai dalam operasi atau pernyataan lainnya, sedangkan prosedur tidak dapat digunakan sebagai sebuah nilai.
- Fungsi umumnya digunakan untuk melakukan suatu proses yang menghasilkan nilai yang dapat digunakan kembali, sedangkan prosedur umumnya digunakan untuk melakukan suatu tindakan atau proses yang tidak menghasilkan nilai yang dapat digunakan kembali.
(1) Mempunyai satu tujuan
(2) Ukuran kecil
(3) Independen
6. Mengapa suatu subprogram sebaiknya dibuat hanya untuk satu tujuan spesifik? Jelaskan!
jawaban : karena suatu program memiliki ciri-ciri maupun unsur yang susah untuk dibentuk atau diciptakan lagi dalam jangka yang pendek Oleh sebab itu program atau program memang sebaiknya dibuat hanya untuk satu tujuan tertentu atau yang lebih spesifik dan tidak bisa diprogram kan memiliki banyak-banyak tujuan tertentu atau membagi dalam satu program dibagi menjadi beberapa tujuan.
7. Jelaskan hal-hal yang perlu dipahami agar dapat memecah program menjadi subprogram dengan benar!
jawaban :
1. Tujuan dari pemecahan program: Subprogram harus dirancang untuk menyelesaikan tugas yang spesifik dan terpisah dari program utama. Ini akan membuat program lebih mudah dipahami, diatur dan diubah.
2. Abstraksi: Subprogram harus dirancang untuk menyembunyikan detail implementasi dan hanya menyediakan interface yang diperlukan untuk mengakses fungsi.
3. Modularitas: Subprogram harus dirancang sebagai bagian yang terpisah dan independen dari program utama. Ini memungkinkan untuk mengganti atau menambah subprogram tanpa mempengaruhi program utama.
4. Reusability: Subprogram harus dirancang untuk dapat digunakan ulang dalam program yang berbeda. Ini akan mengurangi waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk menulis kode baru dan meningkatkan efisiensi program.
5. Dokumentasi: Setiap subprogram harus didokumentasikan dengan baik, termasuk tujuan, input, output, dan efek samping yang mungkin. Dokumentasi ini akan membantu orang lain untuk memahami dan menggunakan subprogram dengan benar.
6. Testing: Subprogram harus diuji secara terpisah dari program utama untuk memastikan bahwa ia bekerja dengan benar.
Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini akan membantu Anda untuk memecah program menjadi subprogram dengan benar dan membuat program lebih mudah dipahami, diatur, dan diubah.
1. Memecah Program (Program Decomposition):
Memecah program adalah pendekatan di mana suatu program besar dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lebih mudah dikelola. Pendekatan ini melibatkan membagi tugas kompleks menjadi sub-tugas yang lebih sederhana, yang kemudian dapat diimplementasikan secara terpisah. Setiap sub-tugas ini dapat diimplementasikan sebagai fungsi, modul, atau bahkan kelas terpisah dalam pemrograman berorientasi objek. Memecah program membantu mengurangi kompleksitas, meningkatkan keterbacaan, dan memudahkan pemeliharaan kode.
2. Mengirimkan Pesan (Messaging):
Mengirimkan pesan adalah konsep di mana objek atau entitas dalam suatu program berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan pesan. Pesan ini berisi instruksi atau permintaan yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya untuk melaksanakan tindakan tertentu. Pesan dapat berisi argumen atau data yang dibutuhkan oleh objek penerima untuk menjalankan perintah yang diminta. Komunikasi antar objek melalui pengiriman pesan memungkinkan pemisahan ketergantungan dan menjaga encapsulation dalam desain program, sehingga objek dapat berinteraksi secara independen.
3. Membuat Blok Perintah Sendiri (Custom Command Block):
Membuat blok perintah sendiri adalah fitur yang biasanya terdapat dalam lingkungan pemrograman visual atau lingkungan pengembangan permainan tertentu. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat blok perintah khusus sesuai dengan kebutuhan mereka. Blok perintah ini dapat berupa blok kode yang dapat digabungkan, ditarik, dan dihubungkan dalam antarmuka grafis untuk membuat alur logika yang diinginkan. Ini memungkinkan pemrogram untuk membuat urutan perintah khusus yang dapat digunakan berulang-ulang dengan mudah tanpa harus menulis kode secara manual.
Mekanisme mengirim pesan (message-passing) menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang baik. Dengan mengirim pesan, objek dapat berkomunikasi dengan objek lain tanpa harus mengetahui bagaimana objek lain tersebut dikelola atau diimplementasikan. Ini membuat program lebih mudah untuk diubah atau dikembangkan karena objek dapat ditambahkan atau dihapus tanpa mempengaruhi objek lain. Mekanisme ini cocok digunakan dalam sistem yang dibangun dengan arsitektur terdistribusi atau sistem yang memerlukan skalabilitas tinggi.
Sementara itu, mekanisme membuat blok perintah (procedural programming) lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan blok perintah, kita dapat menentukan alur program dengan jelas dan mudah dipelajari oleh developer lain. Mekanisme ini cocok digunakan dalam proyek yang dibangun oleh tim yang kecil atau proyek yang memerlukan kontrol yang lebih baik atas alur program.
Secara umum, pemecahan masalah dengan mengirim pesan lebih cocok digunakan dalam proyek yang memerlukan skalabilitas tinggi dan fleksibilitas, sementara pemecahan masalah dengan membuat blok perintah lebih cocok digunakan dalam proyek yang memerlukan kontrol yang lebih baik atas alur program dan mudah dipahami. Namun, terkadang kita juga dapat menggabungkan kedua mekanisme tersebut untuk mendapatkan solusi yang optimal.
Komentar
Posting Komentar